Ini sebenarnya bukan tulisan yang pas di tulis di sini, tetapi karena memang tidak lazim maka justru harus ditulis dimanapun medianya. Seperti pileg 2009, mestinya golput lagi. Namun karena JK, kuputuskan aku dan istriku tidak golput di pilpres 2009. Seperti sudah kuduga sebelumnya suara kami tidak mendongkrak perolehan JK di pilpres ini, padahal orang-orang seperti kami (sebetulnya lebih suka golput) sudah berkorban untuk ikut nyontreng. Sebut saja yang sampai ikut iklan kayak pak Sujiwo Tedjo, dan pagi ini Shahnaz Haque di kompas bilang tidak jadi golput karena JK.
Yah... memang beginilah nasib Indonesia, sulit untuk berubah. JK menggugah perasaan saat beliau bicara di depan para pengusaha sebelum pilpres lalu. Heran juga waktu itu, perasaan waktu 2004 beliau ini gak bisa omong, tapi itu kok menarik sekali. Ceplas, ceplos tanpa tedeng aling-aling membuka tabir pergerakan pembangunan pemerintahan SBY-JK. Buat sebagian besar orang Indonesia perilaku begini jelas kurang disukai, namun sebenarnya kalau Indonesia ingin lebih cepat berubah, sosok JK yang lebih tepat memimpin.
Untuk kenang-kenangan, saya ingin mengoleksi atribut kampanya JK di catatan ini. Saya peroleh di http://www.jkwiranto.com/ . Di http://www.jusufkalla.info/ saya temukan berbagai tokoh yang saya anggap bersih dan kredibel sebagai pendukung JK seperti Kwik Kian Gie, A. Syafi'i Maarif, Rosihan Anwar dan yang saya ingat muncul di TV wartawan kompas Budiarto Shambazy.