Ternyata hampir setahun tidak menulis (ternyata tulisan terakhir oktober tahun lalu, setengah tahun). Setidaknya yang dipublish. Btw tiba-tiba lihat truck berwarna oranye saat kami bertiga dalam perjalanan. Sekali-kali beda Content, biar segar kali ini mencoba mendokumentasikan kejenakaan kami.
Judul bombastis, mestinya cukup Kendali Pergerakan Orang melalui pedulilindungi.id. Tapi sekalian buat buktikan hipotesis judul bombastis bakal menaikkan traffic, bolehlah dipakai, toh gak ada yang salah. Chips ditulis dalam tanda kutip, artinya tentu bukan chips beneran. Soal yang sudah tervaksin jadi bisa dilacak juga benar adanya.
Jangan salah... bukan Presiden RI tapi presiden USA, Donald Trump. Dia declare di Twitter, bersama istrinya, mereka positif terinfeksi Covid-19 dan dengan optimis akan mengkarantina diri. Sebelumnya ada juga presiden Brazil yang juga positif Corona dan sudah sembuh.
Walau sebenarnya agak malas membicarakan Covid-19, namun lagi-lagi karena mengingat manfaat yang mungkin bisa diperoleh akhirnya ditulis juga. Bermula dari undangan p Rektor Unimus untuk teman-teman alumni haji untuk ikut pengajian beliau setiap kamis pagi dua minggu sekali, lalu mengikuti dan muncul ide menuliskannya.
Isi pengajian adalah testimoni dua pasien Covid-19 di lingkungan Muhammadiyah yang alhamdulilah bisa sembuh. Yang pertama adalah Dr. Shofa Chasani,
"Pah, ntar PAT Mat aku bantuin ya?"
"Gak boleh... Namanya ujian itu untuk mengukur kemampuan belajarmu"
Diam sambil terus berkutat di depan 'Classroom'.
"Pah... Bu Guru itu soalnya gak bikin sendiri tapi ambil di Internet. Kertas orek-orekannya gak kupakai ya...?"
Bapaknya yang diam sekarang.
"Kalau nilaiku 100 bagaimana Pah?"
Masih tetap diam... Mikirrr.
Ini masih belum kalau anaknya buka salah satu apps atau web apps ttg memecahkan matematika (gak usah sebut merek). Apapun soalnya, soal salah sekalipun, ada solusinya.
Sejak kemarin semua orang ribut konser amal BPIP, lembaga yang katanya ketuanya bergaji 100 juta an per bulan itu. Ternyata mereka punya kegiatan juga... Kira2 begitu ributnya, eh nggak sih mereka ribut karena katanya psbb, katanya phisical distancing kok konser. Muslim lagi cari "kodar" ini malah nyanyi2, presiden sama wapres yang kyai juga ngapain malah 'hadir'.
Banyak yang sudah berangan saat lepas dari Pandemi Covid-19. Orang rindu menjadi normal. Kembali sekolah, bekerja, bergaul, berolah raga dan periksa ke dokter. Ya... Periksa ke dokter pun sekarang kalau bisa dihindari. Rumah sakit ada yang membatasi hanya terima pasien gawat, yang ordinary beli obat saja....
Belum lagi rindu suasana masjid bagi para muslim. Intinya semua ingin segera berlalu.
Kronologi peristiwanya
...
- Tarweh jadi
imam, jagongan
main pingpong
dng anak
sebentar,
Makan trs mak
thekluk.
Langsung
dibaws ke RS.
Harjo Lukito.
- Blm pernah
diketahui ada
riwayat sakit
jantung, krn
kondisi sll
terdeteksi
setiap 3 bln
sekali donor
darah.
Terhitung sdh
141 kali
mendonor shg
ada piagam
penghargaan
...
Sebenarnya gamang mau menulis hal ini atau tidak, tapi biar jadi pembelajaran untuk para pejuang programmer agar lebih berhati-hati, akhirnya ditulis. Gamang karena sebetulnya jika seseorang bergelut di bidang komputasi pasti kenal GIGO (Gold In Gold Out, Garbage In Garbage Out), tapi kok ya masih ada yang abai. Kalaupun ini dibaca yang berkepentingan saat ini, sebetulnya memang tidak akan terlalu banyak memberikan pengaruh signifikan, karena GIGO yang terkait Gold tentu akan menghasilkan kebaikan.
Saat tahun lalu Pilgub Jateng ternyata pemenang medsos juga pemenang pilgub. Apakah pilpres juga akan dimenangkan pemenang medsos? Bisa ya bisa tidak.