Tanda seru judul di atas itu bermakna saking takjubnya. Judul ini sebetulnya terjemahan bebas dari Facebook dkk Sedot Rp 19 Triliun dari Indonesia. Nah semua tahu makna nol 12 biji di angka triliun, itu sejuta juta. Bandingkan sama apbd kota kita masing-masing, berapa triliun? Atau apbd provinsi? Dan itu relatif kita berikan cuma-cuma ke asing. Kenapa cuma-cuma?
Meski terlambat dari tayang awal 1 Januari 2014, sedikit bahas JKN bolehlah. Justru karena sudah berjalan lebih dari sebulan mudah-mudahan lebih banyak manfaatnya. Jujur sejak mendengar akan dijalankannya JKN dan diselenggarakan oleh bergabungnya ASKES, Jamsostek dan ASABRI terlintas hebat pemerintah kita. Sila ke lima Pancasila semakin dihayati dan diamalkan.
Artikelnya nggak ada hanya link ke Facebook saya di www.facebook.com/bapakne.fira/posts/540666115956987?comment_id=93944609&...
Berisi resep ramuan untuk judul di atas.
Terima kasih.
Per tanggal edit terakhir (8 Juli 2017) is a berikut copy resepnya:
Ramuan Anti Lemak Jahat dan Pembersih Timbunan Plak Lemak di Pembuluh Darah.
* 1 kg bawang lanang dijuicer menjadi 1 gelas / 220 ml
* 2 ons jahe merah diblender menjadi 1 gelas / 220 ml
* 3/4 kg lemon diperas menjadi 1 gelas / 220 ml
* 1 gelas cuka apel
Menonton film adalah pekerjaan terjarang yang saya lakukan. Menulis tentang film apalagi, belum pernah! Nah, kesempatan pertama Habibie & Ainun premiere di Semarang kami sekeluarga menonton. Kenapa? Karena saya ngefans berat sama kecemerlangan Habibie bahkan sejak masih mahasiswa. Dengan ngajak anak-anak harapanya bisa niru kecemerlanganya.
Lama tidak menulis di sini, moment kali ini sangat layak ditulis jadi harus menulis. Terkait dengan semantik FIK Udinus yang harus bersinggungan dengan Menteri Kominfo jadi harus ditulis. Perpindahan ke fakultas terbesar di Udinus setahun lalu tidak sebesar keinginan menulis seperti sekarang.
Kegiatan seminar nasional dengan tema industri kreatif berbasis (green) IT ini pesertanya memenuhi seluruh kursi aula gd E Udinus. Sementara call paper diikuti 126 peserta dari seluruh Indonesia.
Hari ini rapat koordinasi orang tua siswa kelas 10 (10-10, 10-11, 10-12) SMA 3 Semarang. Sangat membanggakan apa yang diuraikan oleh kepala sekolah Drs. Hari Waluyo, salah satunya SMA 3 Semarang adalah ranking 4 SMA Unggulan Nasional. Sehingga saat beliau mengutarakan tentang RAPBS 2010/2011 yang mencapai 8,4 milayar rupiah, masuk akal. Hanya saja sebagai sekolah negeri yang notabene berisi anak-anak berpotensi unggul (dari paparan kepala sekolah maupun ujar cerita mbarepku tentang teman-teman dan kakak kelasnya), sangat memalukan melihat kenyataan pemerintah hanya berkontribusi tidak sampai 15%.
Selasa, 22 Juni 2010. Setelah lebih dari dua tahun jarang melirik Moodle, satu hari berbagi pemanfaatan Moodle dengan rekan-rekan dosen di Fakultas Kesehatan UDINUS terasa menyenangkan. Melihat semangat rekan-rekan yang begitu antusias, memandu selama 6 jam terasa sebentar, walau ternyata penat juga. Ibu Dekan, Dr. dr. Sri Andarini, yang katanya gaptek akhirnya berhasil menyusun materi ajar di Moodle sampai menyiapkan bahan quiz, Alhamdulillah.
Belajar Moodle bagi teman-teman yang sudah terbiasa dengan internet menjadi terasa lebih mudah. Setidaknya beliau-beliau ini sudah mempunyai dan memanfaatkan email, sehingga saat konfirmasi keanggotaan di KULINO berbasis Moodle semua berjalan lancar
Sabtu-Minggu, 5-6 Juni 2010, berbagi pemanfaatan teknologi internet bagi teman-teman mitra binaan Pertamina area Jawa Tengah dan DIY di kampus Udinus. Bicara 1,5 jam tentang internet buat 60% peserta yang belum memanfaatkan komputer apalagi internet? Benar-benar sebuah tantangan yang menggairahkan. Kadang terbersit, mudah-mudahan mereka hanya merendah belum mengenal teknologi yang diklaim digunakan lebih dari 1/4 penduduk dunia ini (karena dari data yang ada mereka itu pada punya email?!).
Bencana!! Ungkapan yang tepat bagiku, saat DR Yuliman mengirim sms "baca Detik, UU BHP dibatalkan". Sebelumnya, Ibu WR I dan Direktur Pasca Sarjana menunjukkan sms yang isinya kebanggaan tokoh pendidik yang menang 100% uji materi BHP di MK. Betapa tidak, UU BHP dihapus semua. Sebagai awam hukum, sangat mengherankan.
Di sebuah tajuk koran hal ini juga dibahas, tp dari sisi yang berbeda. Koran ini justru mempertanyakan kualitas para pengambil keputusan UU BHP baik pencetus maupun anggota DPR yang memutuskan. Jaman serba korup, pasti dulu bikinnya awut-awutan. Subhanalloh, hanya Alloh yang tahu. Namun hati kecilku berkata, koran ini yang ngawur,
"Papa besok Sabtu diminta datang ke sekolah, do'a bersama untuk UAN", begitu anakku mbarep pesan hari Jum'at sebelumnya. "Jam 7.", tambahnya. Wealah.... senin sampe jum'at udah jam 7, ini sabtu jam 7 lagi. Mula-mula saya tidak terlalu bernafsu untuk datang, apalagi pesan anakku cuma buat do'a bersama, berdo'a aja harus bareng-bareng. Tapi "anak polah bapa kepradah", karena ibunya juga gak bisa maka bapaknya yang harus berangkat.