Habibie & Ainun

Menonton film adalah pekerjaan terjarang yang saya lakukan. Menulis tentang film apalagi, belum pernah! Nah, kesempatan pertama Habibie & Ainun premiere di Semarang kami sekeluarga menonton. Kenapa? Karena saya ngefans berat sama kecemerlangan Habibie bahkan sejak masih mahasiswa. Dengan ngajak anak-anak harapanya bisa niru kecemerlanganya.
Satu hal yang menjadi catatan adalah sosok aktor pemeran Habibie, sama sekali tidak berpostur Habibie. Tapi peran yang dilakoninya Habibie banget, he he terutama kalau lagi jalan dan berucap. Jempol dah, dan ini menunjukkan pengarah film ini sangat out of ordinary, apalagi buat saya yang bahkan karena James Bond 007 tahu pertama yang memerankan Roger Moore maka waktu nonton film-film awal James Bond yang diperankan Sean Connery malah jadi asing, he he.
Selesai nonton jadi kepikiran, negeri Indonesia itu memang belum diberi anugerah untuk lebih sejahtera. Pernah diberi pemimpin yang super jenius dan berhati lurus saja ditolak. Kebetulan hari ini lagi iseng baca dokumen APBD Jawa Tengah, didominasi dengan belanja pegawai thok, ngelus dada. 320 triliun (pakai nol 12) dialokasikan untuk belanja pevawai. Padahal efektivitasnya relatif nul pruthul (jawa).
Kembali ke film, secara alur cukup menarik walau jadi harus mahfum kalau Habibie juga harus mendukung produk sponsor yang muncul beberapa kali dalam adegan.