Sebenarnya gamang mau menulis hal ini atau tidak, tapi biar jadi pembelajaran untuk para pejuang programmer agar lebih berhati-hati, akhirnya ditulis. Gamang karena sebetulnya jika seseorang bergelut di bidang komputasi pasti kenal GIGO (Gold In Gold Out, Garbage In Garbage Out), tapi kok ya masih ada yang abai. Kalaupun ini dibaca yang berkepentingan saat ini, sebetulnya memang tidak akan terlalu banyak memberikan pengaruh signifikan, karena GIGO yang terkait Gold tentu akan menghasilkan kebaikan.
Saat tahun lalu Pilgub Jateng ternyata pemenang medsos juga pemenang pilgub. Apakah pilpres juga akan dimenangkan pemenang medsos? Bisa ya bisa tidak.
Ternyata yang keyungyun Indonesia punya program Internet Gratis tuh penulis... :). Jadi mumpung lagi kampanye mudah-mudahan ada Capres Cawapres baca postingan ini terus dimasukkan ke program mereka kan subhnalloh alhamdulillah. Pembaca sendiri kira-kira kalau ada Capres nawarin program Internet Gratis jadi pengin milih beliau khan ya? (jawab dalam hati saja, karena memang tulisan ini monolog).
Akhir-akhir ini banyak beredar info berkebalikan antara pooling di dunia maya dan pooling (tepatnya survey) di dunia nyata. Menang di dunia maya ternyata gak menang di dunia nyata. Sampai-sampai muncul pemikiran ini memang strategi bagi satu pihak untuk melemahkan (tepatnya melenakan) bagi pihak yang menang di salah satu dunia. Terus bagaimana sebenarnya?
Buat yang nggak familiar dengan bahasa Jawa paling hanya kenal kata "Wong " tidak dengan "Keyungyun". Keyungyun itu mabuk kepayang, tergila-gila hingga lupa daratan, cinta membabi buta. Rahwana keyungyun Dewi Sinta Apapun dia lakukan demi mendapatkannya, bahkan dengan cara buruk sekalipun. Walau Sinta bukan lagi gadis dia pun tak peduli.
Berawal dari sulit nyari info perolehan medali Asian Games 2018, ternyata situsnya memang kurang terkenal jadi pencarian harus detail sampai sebutkan official website baru ketemu, maka pengin nulis dan kalau bisa bantu update perolehan medali yang tercantum di Asian Games 2018 dan Indonesia tercatat ranking 4 dengan 98 medali dengan 31 emas 24 perak dan 43 perunggu.
Berikut tangkapan gambar akhir perolehan medali melalui Apps Asian Games 2018
Pernah dapat detail barang di Online Shop seperti ini: "AssalamuAlaikum Warahmatulahi Wabarakatuh* (PROMO CUCI GUDANG, PROMO DISKON terbesar [BURUAN BELI STOCK TERBATAS] Jika Serius Berminat Langsung Saja Hubungi : - WhatsApp : (0813 44I6 6***) Karena Kami Disini Tdk Melayani Pembelian Melalui L*****. * Semua Produk Yang Kami Tawarkan 100% Baru,Original Dan Masih Bersegel." Waspadalah. Meski belum pernah mencoba tapi sangat besar peluang yang seperti ini adalah aksi tipu-tipu.
Walau tidak berkesan hiruk pikuk, koalisi pengusung Jokowi akhirnya memilih Ma'ruf Amin ketimbang Mahfud MD, dan dramatis. Betapa tidak? Sudah jahit baju, kirim CV dan menunggu di restoran dekat tempat deklarasi eh... Gak jadi.
Yang terkesan hiruk pikuk namun penuh kemantapan dilakukan Prabowo dengan memilih Sandiaga Uno, meminjam istilah Sudirman Said, punya daya saing: segar, muda santun... Ada dramatisnya juga karena lalu ada yang ragu berkoalisi walau tadinya bilang tanpa syarat.
Menuliskan tentang hal ini sebetulnya sangatlah berat. Cuma jadi terusik saat pejabat tinggi yang baru lulus ujian persamaan SMA dibanggakan koleganya (bukan yang bersangkutan ya...) sebetulnya pernah mengenyam pendidikan SMA (Favorit). Jadi sebenarnya sekolah favorit itu membanggakan nggak sih? Atau tepatnya bersekolah di sekolah favorit berkorelasi dengan kompetensi nggak sih? Sekalian menyambut hari pertama masuk sekolah, mari kita bicara tentang sekolah favorit.
Menjadi follower medsos dari kedua calon gubernur Jateng jadi tahu mana yang paling aktif bermedsos dan mana yang cuma kalau sedang merasa perlu saja nongol di medsos. Kok gak militan sih, ngapain mesti follow dua2nya? Ya kenapa juga harus ekstrim, justru follow mereka berdua jadi tahu dan bisa lebih selektif memilih yang dipandang terbaik.
Btw, terkait judul sepertinya kok gak akan mempengaruhi persepsi pemilih. Kenapa? Kan katanya bisa membimbing hati nurani untuk memilih yang terbaik? Yang jadi rujukan para followers itu betul tapi mempengaruhi persepsi rakyat Jateng kok tidak. Bagaimana reasoningnya?